Senin, 03 September 2012

Twitt’s Love



-when distance separate us, and we believe in trusts and truth from each other
Mempertahankanmu mudah, tapi aku kesulitan mendapatkan perhatian darimu. Mempertahankanmu mudah, tapi aku kesulitan menahan rinduku jika kamu tak membalasnya. Mempertahankanmu mudah, tapi aku selalu tak terbagi saat kau sibuk. Mempertahankanmu mudah, tapi aku sulit untuk mengertimu saat kita tak saling bertemu pada rindu yang sama. Mempertahankanmu mudah, tapi aku kesulitan menerima kabar darimu. Sederhana memang nampaknya, bahkan dilakukan dengan tak sadar. Namun, apa yang dirasakan tak sesederhana itu. 
Aku tak tahu apa yang kau kerjakan di sana, tapi aku percaya. Aku tak tahu bagaimana hatimu di sana, tapi aku percaya. Aku tak tahu kebenaran dari setiap kabar yang kau berikan padaku, tapi aku percaya. Aku tak merasakan secara nyata hadirmu di sisiku, tapi aku percaya. 
Tak ada yang berjalan mulus dalam hubungan jarak jauh. Tapi, tolong kuat. Tolong. Kita bisa baik-baik saja. Bergantunglah pada mimpi dan harapan. Aku milikmu.
@LongDistance_R
****
01 Juni 2012, bertepatan dengan hari minggu yang cerah. Ya, minggu yang cerah itu ku awali dengan bangun jam 08.00 pagi. Masih berada diatas tempat tidur dengan jendela yang belum terbuka, padahal burung-burung berkicau membangunkanku. Namun, godaan karna mata yang masih mengantuk terus merayuku. Alhasil, minggu tersebut ku lewati tanpa pergi ke Gereja. “Huaaaahhh, ngggh..” . itulah kalimat pertama yang kuawali di minggu tersebut, sambil bergumam dalam hati “apakah yang akan terjadi hari ini ? “ . Dan karna mama tlah mengeluarkan omelan paginya, aku pun bergegas merapikan tempat tidurku serta mencari hape-ku, yup barang penghilang rasa bosan dan jenuh, penyimpan kenangan yang berharga, alat komunikasi serta penghubung terhadap dunia yang tak kau ketahui apa yang akan terjadi dan dengan orang-orang sekitar yang belum pernah kau temui dan pernah kau temui “twitter” . Kata pertama yang ku update pada pagi itu adalah “Ohayou..1” . dengan masih duduk diatas tempat tidur yang tlah ku rapikan, kembali jemari ku bermain dengan layar hape ku. Ya, mengecek timeline merupakan kegiatan yang biasa yang dilakukan para tweeps untuk mencari hal-hal yang menarik untuk dikomentari atau di ReTweet. Kembali mataku terpaku pada sebuah tweet seseorang yang tlah lama ku follow, tapi entah tak pernah saling menyapa. Seminggu yang lalu baru ku coba tuk berkomentar terhadap tweet-tweet yang dihasilkan olehnya. Dan tahukah kalian ? tanpa ku duga dan kusadari, entah mengapa aku tertarik padanya. Hanya sekilas pembicaraan tanpa saling memperkenalkan diri.
“ Daniell N.L @Danieru
Ohayou mo J RT @Sesa Ohayou... “
Dan entah kenapa senyumku merekah ketika membaca balasan tersebut yang padahal tak kutunjukkan kepadanya. Sejam kemudian ku tinggalkan hape ku ditempat tidur tuk membantu pekerjaan rumah yang merupakan makanan sehari-hari bagi gadis seusia-ku. Kemabali ku mainkan jari-jemari ini diatas layar hape. Dan, apa yang ku temukan ? Ia mengganti ava-nya, tanpa berpikir panjang langsung saja ku mention saja dia.
@Danieru itu ava-mu foto travie/ travis mccoy ya ? :3
@sesa eh bukan, itu foto ku sendiri.
@Danieru eh masa ? maaf, kirain iya. Hehe, cakep loh J
@sesa engga juga kok, tapi ma-makasih...
@Danieru haha, sama-sama. Beneren cakep loh. Udah sini deh sama saya :P

“Udah sini deh sama saya :P” , pernyataan cinta secara tak langsung. Ya ku lakukan hal tersebut tanpa memikirkan segalanya, ku pikir Ia akan menolaknya karna tahu itu hanya candaan, tapi tahukan kalian jawaban yang Ia berikan ?

@sesa haha, okay okay :D

Ia menerimanya ? astaga, satu hal yang terbersit dalam pikiranku.. tak pernah bertemu, pembicaraan hanya sekilas, tapi entah apa yang Ia pikirkan tuk menerimaku. Dengan pikiran yang enteng kembali aku bergumam “well, udah terjadi kenapa ga dicoba ?” .. entah apa yang merasuki diriku hingga membuat “statement” seperti itu. Dan dimulai lah hari-hari ku dengan tambahan sesuatu yang baru, ya dimulai dari hari ini. “Long Distance Relationship” ? setidaknya pernah ku rasakan bagaimana asam, manis, pahit, serta asinnya dalam menjalani hubungan tersebut. Tapi, entah mengapa hatiku bagai tak jera dalam menghadapinya. Karna ku tahu bahwa aku tlah tumbuh beranjak dewasa untuk mencerna itu semua. Kembali pagi bersinar, ku tatap kembali layar hape ku dengan segit membaca mention darinya. Ia mengucapkan selamat malam dan selamat tidur kemarin, karna mengetahui diriku yang tlah tidur duluan meninggalkannya tanpa sepatah kata. Permohonan maaf pun ku ketikkan padanya, dan Ia hanya berkata tak apa dan mengucapkan selamat pagi padaku. Kembali senyumku merekah dibuatnya, ku jalani hari-hari sebagai “distancer2sebagai diriku sendiri. Tanpa JAIM ataupun kebohongan. Hari-haripun berlalu dengan begitu cepat. Tanpa ku sadari tumbuh tunas cinta yang begitu besar padanya, kalau ditanya kenapa ? karna dia itu baik, perhatian, lucu, lebih dewasa daripada umurnya, dan aku nyaman bersamanya.
***

Hubungan kami pun masuk dalam tahap sebulan, entah mengapa ada yang berbeda dari dia yang sebelumnya. Aku merasa kami mulai menjauh, ya .. aku terus menangis tiap malam memikirkannya. Dan karna tak kuat, aku pun memutuskan tuk berani berbicara kepadanya..
@danieru dan, bisa kita bicara ?
@sesa ya, tentu
@danieru lewat whatsapp ya.
@sesa of course, you do have my number
Dengan menarik nafas panjang, ku mainkan jemari ku diatas layar dengan tersedu-sedu.. ya aku menangisi hal yang ku alami, depresi dan kecewa. Karna aku merindukkan dirinya yang lama, aku merasa hubunganku sangat renggang seakan seperti tali yang hendak putus. “Tuhan, tolong jangan biarkan yang ada dipikiranku terjadi..” jeritku dalam hati.. kami pun terhubung, ku mulai percakapanku dengannya.

S: hm
D: Ya, mau ngomong apa ?
S: aku merasa, akhir-akhir ini aku sangat jauh darimu. Apakah aku berbuat salah denganmu ? atau karna kau bosan denganku ? aku kangen masa-masa seperti dulu. Aku merasa kau berubah. Maaf aku berbicara seperti ini, ini....ini karna aku kangen sama kamu,,
D: tak apa, aku tak marah.. itu artinya kau berkata jujur padaku J . maaf karna aku sibuk sendiri dan melupakanmu. Maafkan aku ya ?
S: tapi kan aku egois ?
D: itu bukan egois namanya. Itu kamu jujur seperti yang ku bilang barusan. Maaf ya, aku janji ga bakal ngulang lagi J
S: iya ..

Itulah penyelesaian dari masalah kecil kami, pada dasarnya kami mempunyai prinsip bawha masalah harus diselesaikan dalam hari itu juga. Kenapa ? kami terpisah jarak antara Jakarta dan Pontianak, sehingga siapa yang tahan hendak ngambek lama-lama ? dan karna hal itu juga terkadang setiap kami bertengkar selalu aku atau dia yang memulai kata “maaf” dan mencoba saling mengerti. Ketika kalian membaca ini hubungan kami memasuki tahap 3bulan, 3bulan tanpa salaing bertatap muka dan hanya sebatas mendengar suara dari via telpon serta memberi kabar melalui via twitter, kik, ataupun whatsapp. Dua hal yang kupercayai dari hubungan ini yaitu “kepercayaan dan kejujuran”, tapi tahukah kalian ? pertengkaran dari yang kecil hingga besar tlah kami lewati, moment yang sangat manis ketika Ia mengucapkan selamat ulang tahun kepada ku pun tak dapat ku lupakan. Dan.... ya, satu peristiwa yang hampir mebunuh perasaan ku terhadapnya, Ia selingkuh dibelakangku. Sakit mengetahui kebenaran, seebnarnya aku tlah curiga dari lama. Tapi apa daya ? ia tak mau menceritakannya sehingga timbulah hari-hari dimana suasana sangat canggung, masalah demi masalah pun timbul dan membuat kepala ku pusing. Entah harus ku percaya alasan yang Ia berikan atau tidak, yang ku tahu entah kenapa aku berbuat bodoh karna melepasnya padahal aku lebih dulu dengannya. Saat itu pun Ia mengatakan tak bisa melepasku maupn cewe itu! Aku hanya dapat menghela nafas sambil menahan isak tangis yang ada dalam hati. Tersayat dan bagai ditikam pisau ! ya, selama ini aku mempercayaimya sangat mempercayainya. Dan tahukah kalian ? aku pun dengan diperbudak cinta mash berharap kepadanya dan masih mencintainya. Sehingga baik aku maupun dia tak dapat berbuat apa-apa, dan status ku sdan dia tetap sebagai “pacaran” dalam arti aku sekarang yang jadi “selingkuhannya”

Ya, entah kenapa aku begitu bodoh. Tapi aku tak dapat melepas perasaan ini, tak dapat merelakannya. Ku harap, suatu saat ... bukan! Dalam waktu dekat ini hubungan mereka tak bertahan sehingga aku yang dapat memilikinya dengan utuh... ya status ku bukan lagi pacaran, tapi “tunangan” ... entah lamaran yang diajukkannya itu serius apa tidak. Ku harap Tuhan memberikan yang terbaik bagi hidupku ini...
             

Kamis, 30 Agustus 2012

Tentang ku dan kamu


~ketika aku menatap langit malam
Yang bertabur kerlap-kerlip bintang
Aku teringat ketika aku bersama mu
Kenangan yang tak mungkin dilupakan
Hatiku menjerit, menjerit tuk melupakanmu
Namun dilubuk hatiku paling dalam
Aku masih mencintai dan menyayangimu…
~namun apa daya yang dapat aku perbuat ?
Jika itu keputusan mu…
Aku trma dengan senyuman.,
Walau dalam hatiku menangis…
~di saat terakhir kta bersama
Bnyak hal yang mengganggu pikaranku
Aku tak tau harus percaya kpda siapa ??
Padanya atau kamu ?
Aku tak sanggup menerima itu smua..
Pikiran dan hatiku sungguh tertekan…
Apakah benar yang ia katakn ?
~mungkin, kau tak tau perasaam ku saat ini…
Banyak kata yang ku uca[kan tuk menjelaskannya…
Namun tak ada artnya sama sekali…
Hanya perih dan rasa sakit yang terukir dalam hati…
~seandainya kau tau
Ku tak ingin kau pergi..
Meninggalkan sejuta kenangan yang tersimpan dihati..
Seandainya kau tau, aku kan slalu cinta
Jangan kau lupakan kenangan kita slama ini..
~air mata yang terjatuh…
Tak dapat ku hentikan lagii
Mungkin sebaiknya ku pendam rasa ini..
Mungkin ini yang terbaik bagi ku dan kamu~

Senin, 03 September 2012

Twitt’s Love



-when distance separate us, and we believe in trusts and truth from each other
Mempertahankanmu mudah, tapi aku kesulitan mendapatkan perhatian darimu. Mempertahankanmu mudah, tapi aku kesulitan menahan rinduku jika kamu tak membalasnya. Mempertahankanmu mudah, tapi aku selalu tak terbagi saat kau sibuk. Mempertahankanmu mudah, tapi aku sulit untuk mengertimu saat kita tak saling bertemu pada rindu yang sama. Mempertahankanmu mudah, tapi aku kesulitan menerima kabar darimu. Sederhana memang nampaknya, bahkan dilakukan dengan tak sadar. Namun, apa yang dirasakan tak sesederhana itu. 
Aku tak tahu apa yang kau kerjakan di sana, tapi aku percaya. Aku tak tahu bagaimana hatimu di sana, tapi aku percaya. Aku tak tahu kebenaran dari setiap kabar yang kau berikan padaku, tapi aku percaya. Aku tak merasakan secara nyata hadirmu di sisiku, tapi aku percaya. 
Tak ada yang berjalan mulus dalam hubungan jarak jauh. Tapi, tolong kuat. Tolong. Kita bisa baik-baik saja. Bergantunglah pada mimpi dan harapan. Aku milikmu.
@LongDistance_R
****
01 Juni 2012, bertepatan dengan hari minggu yang cerah. Ya, minggu yang cerah itu ku awali dengan bangun jam 08.00 pagi. Masih berada diatas tempat tidur dengan jendela yang belum terbuka, padahal burung-burung berkicau membangunkanku. Namun, godaan karna mata yang masih mengantuk terus merayuku. Alhasil, minggu tersebut ku lewati tanpa pergi ke Gereja. “Huaaaahhh, ngggh..” . itulah kalimat pertama yang kuawali di minggu tersebut, sambil bergumam dalam hati “apakah yang akan terjadi hari ini ? “ . Dan karna mama tlah mengeluarkan omelan paginya, aku pun bergegas merapikan tempat tidurku serta mencari hape-ku, yup barang penghilang rasa bosan dan jenuh, penyimpan kenangan yang berharga, alat komunikasi serta penghubung terhadap dunia yang tak kau ketahui apa yang akan terjadi dan dengan orang-orang sekitar yang belum pernah kau temui dan pernah kau temui “twitter” . Kata pertama yang ku update pada pagi itu adalah “Ohayou..1” . dengan masih duduk diatas tempat tidur yang tlah ku rapikan, kembali jemari ku bermain dengan layar hape ku. Ya, mengecek timeline merupakan kegiatan yang biasa yang dilakukan para tweeps untuk mencari hal-hal yang menarik untuk dikomentari atau di ReTweet. Kembali mataku terpaku pada sebuah tweet seseorang yang tlah lama ku follow, tapi entah tak pernah saling menyapa. Seminggu yang lalu baru ku coba tuk berkomentar terhadap tweet-tweet yang dihasilkan olehnya. Dan tahukah kalian ? tanpa ku duga dan kusadari, entah mengapa aku tertarik padanya. Hanya sekilas pembicaraan tanpa saling memperkenalkan diri.
“ Daniell N.L @Danieru
Ohayou mo J RT @Sesa Ohayou... “
Dan entah kenapa senyumku merekah ketika membaca balasan tersebut yang padahal tak kutunjukkan kepadanya. Sejam kemudian ku tinggalkan hape ku ditempat tidur tuk membantu pekerjaan rumah yang merupakan makanan sehari-hari bagi gadis seusia-ku. Kemabali ku mainkan jari-jemari ini diatas layar hape. Dan, apa yang ku temukan ? Ia mengganti ava-nya, tanpa berpikir panjang langsung saja ku mention saja dia.
@Danieru itu ava-mu foto travie/ travis mccoy ya ? :3
@sesa eh bukan, itu foto ku sendiri.
@Danieru eh masa ? maaf, kirain iya. Hehe, cakep loh J
@sesa engga juga kok, tapi ma-makasih...
@Danieru haha, sama-sama. Beneren cakep loh. Udah sini deh sama saya :P

“Udah sini deh sama saya :P” , pernyataan cinta secara tak langsung. Ya ku lakukan hal tersebut tanpa memikirkan segalanya, ku pikir Ia akan menolaknya karna tahu itu hanya candaan, tapi tahukan kalian jawaban yang Ia berikan ?

@sesa haha, okay okay :D

Ia menerimanya ? astaga, satu hal yang terbersit dalam pikiranku.. tak pernah bertemu, pembicaraan hanya sekilas, tapi entah apa yang Ia pikirkan tuk menerimaku. Dengan pikiran yang enteng kembali aku bergumam “well, udah terjadi kenapa ga dicoba ?” .. entah apa yang merasuki diriku hingga membuat “statement” seperti itu. Dan dimulai lah hari-hari ku dengan tambahan sesuatu yang baru, ya dimulai dari hari ini. “Long Distance Relationship” ? setidaknya pernah ku rasakan bagaimana asam, manis, pahit, serta asinnya dalam menjalani hubungan tersebut. Tapi, entah mengapa hatiku bagai tak jera dalam menghadapinya. Karna ku tahu bahwa aku tlah tumbuh beranjak dewasa untuk mencerna itu semua. Kembali pagi bersinar, ku tatap kembali layar hape ku dengan segit membaca mention darinya. Ia mengucapkan selamat malam dan selamat tidur kemarin, karna mengetahui diriku yang tlah tidur duluan meninggalkannya tanpa sepatah kata. Permohonan maaf pun ku ketikkan padanya, dan Ia hanya berkata tak apa dan mengucapkan selamat pagi padaku. Kembali senyumku merekah dibuatnya, ku jalani hari-hari sebagai “distancer2sebagai diriku sendiri. Tanpa JAIM ataupun kebohongan. Hari-haripun berlalu dengan begitu cepat. Tanpa ku sadari tumbuh tunas cinta yang begitu besar padanya, kalau ditanya kenapa ? karna dia itu baik, perhatian, lucu, lebih dewasa daripada umurnya, dan aku nyaman bersamanya.
***

Hubungan kami pun masuk dalam tahap sebulan, entah mengapa ada yang berbeda dari dia yang sebelumnya. Aku merasa kami mulai menjauh, ya .. aku terus menangis tiap malam memikirkannya. Dan karna tak kuat, aku pun memutuskan tuk berani berbicara kepadanya..
@danieru dan, bisa kita bicara ?
@sesa ya, tentu
@danieru lewat whatsapp ya.
@sesa of course, you do have my number
Dengan menarik nafas panjang, ku mainkan jemari ku diatas layar dengan tersedu-sedu.. ya aku menangisi hal yang ku alami, depresi dan kecewa. Karna aku merindukkan dirinya yang lama, aku merasa hubunganku sangat renggang seakan seperti tali yang hendak putus. “Tuhan, tolong jangan biarkan yang ada dipikiranku terjadi..” jeritku dalam hati.. kami pun terhubung, ku mulai percakapanku dengannya.

S: hm
D: Ya, mau ngomong apa ?
S: aku merasa, akhir-akhir ini aku sangat jauh darimu. Apakah aku berbuat salah denganmu ? atau karna kau bosan denganku ? aku kangen masa-masa seperti dulu. Aku merasa kau berubah. Maaf aku berbicara seperti ini, ini....ini karna aku kangen sama kamu,,
D: tak apa, aku tak marah.. itu artinya kau berkata jujur padaku J . maaf karna aku sibuk sendiri dan melupakanmu. Maafkan aku ya ?
S: tapi kan aku egois ?
D: itu bukan egois namanya. Itu kamu jujur seperti yang ku bilang barusan. Maaf ya, aku janji ga bakal ngulang lagi J
S: iya ..

Itulah penyelesaian dari masalah kecil kami, pada dasarnya kami mempunyai prinsip bawha masalah harus diselesaikan dalam hari itu juga. Kenapa ? kami terpisah jarak antara Jakarta dan Pontianak, sehingga siapa yang tahan hendak ngambek lama-lama ? dan karna hal itu juga terkadang setiap kami bertengkar selalu aku atau dia yang memulai kata “maaf” dan mencoba saling mengerti. Ketika kalian membaca ini hubungan kami memasuki tahap 3bulan, 3bulan tanpa salaing bertatap muka dan hanya sebatas mendengar suara dari via telpon serta memberi kabar melalui via twitter, kik, ataupun whatsapp. Dua hal yang kupercayai dari hubungan ini yaitu “kepercayaan dan kejujuran”, tapi tahukah kalian ? pertengkaran dari yang kecil hingga besar tlah kami lewati, moment yang sangat manis ketika Ia mengucapkan selamat ulang tahun kepada ku pun tak dapat ku lupakan. Dan.... ya, satu peristiwa yang hampir mebunuh perasaan ku terhadapnya, Ia selingkuh dibelakangku. Sakit mengetahui kebenaran, seebnarnya aku tlah curiga dari lama. Tapi apa daya ? ia tak mau menceritakannya sehingga timbulah hari-hari dimana suasana sangat canggung, masalah demi masalah pun timbul dan membuat kepala ku pusing. Entah harus ku percaya alasan yang Ia berikan atau tidak, yang ku tahu entah kenapa aku berbuat bodoh karna melepasnya padahal aku lebih dulu dengannya. Saat itu pun Ia mengatakan tak bisa melepasku maupn cewe itu! Aku hanya dapat menghela nafas sambil menahan isak tangis yang ada dalam hati. Tersayat dan bagai ditikam pisau ! ya, selama ini aku mempercayaimya sangat mempercayainya. Dan tahukah kalian ? aku pun dengan diperbudak cinta mash berharap kepadanya dan masih mencintainya. Sehingga baik aku maupun dia tak dapat berbuat apa-apa, dan status ku sdan dia tetap sebagai “pacaran” dalam arti aku sekarang yang jadi “selingkuhannya”

Ya, entah kenapa aku begitu bodoh. Tapi aku tak dapat melepas perasaan ini, tak dapat merelakannya. Ku harap, suatu saat ... bukan! Dalam waktu dekat ini hubungan mereka tak bertahan sehingga aku yang dapat memilikinya dengan utuh... ya status ku bukan lagi pacaran, tapi “tunangan” ... entah lamaran yang diajukkannya itu serius apa tidak. Ku harap Tuhan memberikan yang terbaik bagi hidupku ini...
             

Kamis, 30 Agustus 2012

Tentang ku dan kamu


~ketika aku menatap langit malam
Yang bertabur kerlap-kerlip bintang
Aku teringat ketika aku bersama mu
Kenangan yang tak mungkin dilupakan
Hatiku menjerit, menjerit tuk melupakanmu
Namun dilubuk hatiku paling dalam
Aku masih mencintai dan menyayangimu…
~namun apa daya yang dapat aku perbuat ?
Jika itu keputusan mu…
Aku trma dengan senyuman.,
Walau dalam hatiku menangis…
~di saat terakhir kta bersama
Bnyak hal yang mengganggu pikaranku
Aku tak tau harus percaya kpda siapa ??
Padanya atau kamu ?
Aku tak sanggup menerima itu smua..
Pikiran dan hatiku sungguh tertekan…
Apakah benar yang ia katakn ?
~mungkin, kau tak tau perasaam ku saat ini…
Banyak kata yang ku uca[kan tuk menjelaskannya…
Namun tak ada artnya sama sekali…
Hanya perih dan rasa sakit yang terukir dalam hati…
~seandainya kau tau
Ku tak ingin kau pergi..
Meninggalkan sejuta kenangan yang tersimpan dihati..
Seandainya kau tau, aku kan slalu cinta
Jangan kau lupakan kenangan kita slama ini..
~air mata yang terjatuh…
Tak dapat ku hentikan lagii
Mungkin sebaiknya ku pendam rasa ini..
Mungkin ini yang terbaik bagi ku dan kamu~